Cerita ini hanya untuk orang dewasa. Penulis tidak menyarankan anda untuk membaca jika usia anda saat ini di bawah 17 tahun.
RANGGA
Namaku Rangga, aku asli bandung. Tahun 2009 lalu aku lulus
SMA dan berminat kuliah di salah satu universitas ternama di Bandung. Saat itu
aku belum pernah merasakan yang orang sebut cinta. Semester pertama aku kuliah
semua berjalan baik-baik saja, tapi semua mulai berubah saat ayahku meminta ku
untuk ikut mengurus perusahaan ayahku yang di Jakarta. Aku tak ingin kuliahku
terganggu karena harus bekerja. Akan tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah beberapa lama aku mencoba untuk bekerja di perusahaan ayahku kuliahku
pun terlantar. Aku tak pernah lagi pergi ke kampus. Dan mulai menikmati situasi
yang ditawarkan kota Jakarta.
Suatu ketika aku mulai jenuh dengan pekerjaan yang ayah
tawarkan. Aku mulai lebih menyukai pergaulanku dari pada pekerjaanku. Awal 2011
lalu aku memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ayahku. Tentu ayahku kecewa
dengan keputusan yang aku ambil. Ayah berkata jika aku mau bebas maka hidupku
adalah tanggung jawabku. Ibu pun tak bisa berkata apa. Semenjak itu aku
memutuskan kabur dari rumah dan menumpang sementara dirumah temanku Joni. Joni
adalah anak seorang pengusaha sama sepertiku. Tapi Joni lebih memiliki
kebebasan dari pada aku. Setelah beberapa minggu aku tinggal dirumah Joni
akhirnya aku diajak Joni kerumah kakaknya yang bernama Agata, Agata adalah
kakak angkat joni yang diadopsi oleh ayah joni. Sangat cantik dan masih muda.
Saat itu umurku masih 21 tahun. Agata pun mengajak aku berkenalan dan
ngobrol-ngobrol sepanjang hari. Tanpa terasa hari sudah sore, aku dan Joni pulang
ke rumah Joni. Beberapa haripun berlalu.
Tiba-tiba HP ku berdering, sebuah nomor baru masuk ke
panggilan telepon ku.
Aku terkejut ternyata itu Agata, ia berkata Joni sedang
dirumahnya dan mereka mengundangku untuk datang ke rumah Agata untuk makan-makan
bersama. Tanpa pikir panjang akupun langsung menuju ke rumah Agata. Tapi Joni
tidak ada disana, Agata bilang joni mendadak ditelpon Nely pacar Joni dan
diajak berkencan. Aku tersentak dan menyadari bahwa hari itu malam minggu.
Agata merasa tidak enak pada ku karena sudah mengundangku ke rumahnya tapi
acara dibatalkan. Aku yang gugup mau saja saat disuruh masuk ke ruang tamu.
Agata sangat pintar mencairkan suasana, tanpa aku sadari kami telah berbincang
sampai larut malam.
Aku kebingungan bagaimana memutus pembicaraan dan pamit
pulang, tapi sepertinya Agata tau bahwa aku gugup dan bingung harus berkata apa,
apalagi sesekali mataku selalu melihat ke dalam rok mini Agata yang tepat duduk
di depanku. Agata langsung memutus pembicaraan dan pamit ke kamarnya sebentar,
Lebih dari lima belas menit aku menunggu tapi Agata belum juga keluar dari
kamarnya, aku bingung apa yang terjadi, dengan gemetar aku susul Agata sampai
pintu kamarnya, pintu kamarnya hanya tertutup setengah, sehingga aku bisa
melihat apa yang Agata lakukan di dalam. ku dengar percakapan ditelepon bahwa
Agata telah putus dengan pacarnya. Tapi aneh Agata sama sekali tidak terlihat
sedih. Agata malah membuka baju dan terlentang di kasur masih dengan rok mini
yang tadi ia kenakan, entah ia lupa tau sengaja padahal aku masih ada
dirumahnya. Aku hanya bisa kagum melihat badan Agata yang Seksi dan mulus di
depan mataku, Kulitnya begitu bersih, kemudian ia berbaring menghadap ke bawah
tanpa sengaja aku melihat celana dan bentuk indah yang seharusnya tidak aku
lihat. Dengan perlahan aku kembali ke ruang tamu dan bergegas pulang. Saat aku
berada tepat di depan pintu ku dengar Agata memanggilku, masing dengan rok mini
yang membuatku semakin terangsang, Agata menarik tanganku dan meminta aku
menemaninya semalaman. Agata bilang ini sudah terlalu malam jika aku harus
pulang naik taksi,belum aku berkata ya, Agata langsung menelpon temenya yang
bernama Jenny. Aku yang semakin gugup tidak tahu harus berbuat apa, Agata mulai
menciumi bibirku dan memaksa aku berbaring di hadapanya. Melihat Agata yang
sangat mempesona lelaki mana yang mau melewatkan Agata begitu saja. Aku mulai
terangsang dengan belaian dan ciuman Agata yang begitu lembut, tangan nakalnya
mulai menyentuh dan meraba seluruh tubuhu. Gaya ciumanya yang mampu membuatku
melayang, mungkin karena aku belum pernah sebelumnya. Agata memintaku untuk
mulai menggerakan lidahku ke bagian-bagian yang belum pernah aku bayangkan
sebelumnya, semakin lama aku semakin nakal, aku berusaha mengimbangi apa yang
Agata berikan. Agata mendesah den semakin keras. Sambil mendesah ia tetap
melumat bagian-bagian yang vital dari tubuhku. Suasana memanas dan Jenny pun
datang. Tanpa banyak kata jeni yang menggunakan pakaian lebih seksi dari Agata
langsung saja menghampiri kami. Jenny yang tinggi, Putih mulus dan berisi
menggunakan rok mini hitam dan sangat-sangat mini, ditambah baju transparan
tanpa menggunakan pakaian dalam langsung menciumi selangkanganku, Agata dan
Jenny dengan mesra menciumi dan meraba-raba tubuhku, seolah-olah mereka sudah
sangat berpengalaman dan membuatku mencapai puncak yang pertama, Mereka hanya
tertawa dan tetap memperlakukanku semakin mesra dan lembut, akupun berusaha
untuk mengimbangi permainan mereka, jari-jariku mulai nakal dan bergerak
kemana-mana, mereka secara bergantian menikmatiku tanpa sedikitpun menghentikan
desahan keras yang mereka keluarkan. Agata berkata begitu besar punyamu
sehingga bisa memuaskan mereka berdua, mereka terus bergantian dengan penuh
nafsu sampai akhirnya Agata mencapai puncaknya terlebih dahulu. Jennny yang tak
mau kalah dengan Agata semakin lihai menggoyangkan badanya di atas punyaku
hingga bisa aku rasakan betapa besar dan lembutnya punya Jenny. Mungkin karena
jenny sudah sering melakukan bersama Agata.
Akhirnya Jenny mencapai puncaknya, tapi ia tetap
membiarkanku untuk mencapai puncak untuk kedua kalinya, bahkan setelah Jenny
terbaring lemas di hadapanku, dan aku masih tepat diselangkanganya ia masih
sempat berkata kamu lakuin aja sesuka hatimu, mau dari arah manapun aku akan
melayanimu. Gairahku semakin memuncak dan aku bisa membuat Jenny teriak dan
mendesah tanpa ampun, sampai akhirnya kami sama-sama telah mencapai puncak… Aku
terbaring lemas dan mereka masih saja menjilat-jilat punyaku dengan lidah
mereka yang halus dan lembut.
Keesokan harinya saat aku terbangun mereka berdua terus
tersenyum padaku dan berkata aku boleh memintanya kapan saja aku mau. Aku hanya
tersenyum sambil merapikan pakaianku. Tiba-tiba agata memegang tanganku dan
meletakan tanganku tepat diselangkanganya. Sambil menghelus-heluskan tanganku
ia berkata bahwa ini rahasia kita bertiga jangan kamu ceritakan kepada Joni
atau siapapun.
BERSAMBUNG...
BERSAMBUNG...
1 comments
Thank you for the information success always
regards